Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terbang Ribuan Kilometer, AS kerahkan MQ-9 Reaper Extended Range dalam Misi Serangan di Afghanistan

Terbang Ribuan Kilometer, AS kerahkan MQ-9 Reaper Extended Range dalam Misi Serangan di Afghanistan
Terbang Ribuan Kilometer, AS kerahkan MQ-9 Reaper

 

VELOX.CO.ID - Tak berselang lama pasca insiden bom bunuh diri di Bandara Kabul (26/8/2021) yang menewaskan 13 personel militer AS dan ratusan warga lokal, sejumlah jet tempur dan drone milik Angkatan Udara AS terlihat melintas di langit Kota Kabul. Dimana kemudian, dikabarkan jenis drone kombatan MQ-9 Reaper disebut melancarkan serangan terpilih kepada dua pentolan ISIS-K di bagian timur Kabul.

Dan terkait dengan MQ-9 Reaper, tangkapan foto yang beredar di media sosial, memperlihatkan AU AS telah mengerahkan varian MQ-9 Reaper Extended Range (ER) dalam misi di Kabul. Dikutip dari postingan akun Twitter @ameliaairheart, nampak foto MQ-9 Reaper ER saat berada di ruang udara Kabul. Dalam foto tersebut, MQ-9 Reaper ER memang tidak terlihat membawa rudal Hellfire R9X “Flying Ginsu”, melainkan pada sayapnya membawa dua bom pintar (smart bomb) jenis Paveway LGBs yang berpemandu laser. Selain serangan yang menarget petinggi ISIS-K, menjelang batas waktu penarikan pasukan AS 31 Agustus lalu, diketahui AS juga melancarkan serangan dari drone ke kawasan di luar Bandara Kabul.

Drone kombatan MALE (Medium Altitude Long Endurance) MQ-9 Reaper memerlukan waktu yang tak sebentar untuk mencapai kawasan Kabul. Informasi yang beredar, MQ-9 Reaper diterbangkan dari Pangkalan Angkatan Udara AS Al-Dhafra di Uni Emirat Arab, sementara jarak dari Al-Dhafra ke Kabul jika ditarik garis lurus mencapai 4.171 km.

Dengan payload penuh (1.700 kg), varian standar MQ-9 Reaper dapat terbang dengan endurance 14 jam, namun jarak jelajahnya mentok di 1.900 km. Untuk menyiasati batasan pada jarak jelajah, maka dalam misi serangan ke Afghanistan, AU AS mengerahkan varian MQ-9 Reaper ER. Walau secara tampilan tak beda dengan varian standar Reaper, namun ada beberapa modifikasi pada MQ-9 Reaper ER, seperti adopsi empat blade (bilah baling-baling), penggunaan alcohol water injection system, instalasi dua tangki bahan bakar eksternal dan landing gear yang diperkuat.

Merujuk ke sejarahnya, pada Januari 2012 pihak pabrikan, yaitu General Atomics merilis desain baru Reaper dengan trailing arm baru untuk roda pendarat. Dimana desain baru itu meningkatkan lebih dari 30 persen kapasitas bobot pendaratan dan peningkatan 12 persen bobot penuh saat lepas landas, dari 4.800 kg menjadi 5.300 kg. Kemudian ada adopsi maintenance-free shock absorber yang menghilangkan kebutuhan akan tekanan nitrogen, fully rejected takeoff brake system dan kemampuan lepas landas dan mendarat otomatis serta peningkatan anti-lock brake system (ABS).

Di April 2021, General Atomics kembali mengumumkan paket upgrade Reaper, termasuk pemasangan dua tangki bahan bakar eksternal (external fuel tank) di bawah sayap (masing-masing berkapasitas 380 liter) – yang memungkinkan endurance drone selama 37 jam. Bahkan dengan bentang sayap yang dilebarkan menjadi 27 meter, drone battle proven ini punya endurance hingga 42 jam.

Reaper ER pertama kali terbang secara operasional pada Agustus 2015. AU AS kemudian mengakuisisi 38 unit MQ-9 Extended Range (ER). Poin yang utama dari Reaper ER adalah dapat membawa tangki bahan bakar eksternal tanpa mempengaruhi payload (kapasitas) senjata yang bisa dibawa. (Gilang Perdana)