Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rencana Kemenhan Beli Alutsista dari Utang Rp1,7 Kuadriliun

velox
Rencana Kemenhan Beli Alutsista dari Utang Rp1,7 Kuadriliun

 

VELOX.CO.ID - Jakarta,Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berencana melakukan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dengan menggunakan utang luar negeri.


Rencana tersebut tertuang dalam dokumen rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Tentang Pemenuhan Kebutuhan Alpalhankam Kemhan dan TNI tahun 2020-2024. Pemenuhan alpalhankam itu ditaksir memerlukan pendanaan sekitar US$124,9 miliar atau setara Rp1,7 kuadriliun.


Perpres itu merupakan tindak lanjut rencana strategis khusus 2020-2024. Dalam dokumen itu disebutkan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan sebesar Rp1,7 kuadriliun, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan akan mengajukan pinjaman ke luar negeri. Rencananya, pengadaan alat-alat tersebut dijalankan hingga 2044 mendatang.


Dirjen Strahan Kemenhan Mayjen TNI Rodon Pedrason, tak menampik adanya skema pinjaman yang dibahas dalam rancangan perpres tersebut.

Namun demikian, ia memastikan pinjaman itu tak akan membebani keuangan negara lantaran akan dicicil sesuai alokasi budget.

"Memang ada, tapi dipastikan tidak akan beban keuangan negara, sebab akan dicicil sesuai dengan alokasi budget pertahun," kata Rodon saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Sabtu (29/5).


Ia menjelaskan, utang tersebut nantinya akan berasal dari negara yang bisa memberikan pinjaman dengan tenor di atas 20 tahun dan bunga yang kecil.

"Negara-negara yang berikan pinjaman dengan Tenor sampai dengan 28 tahun dan bunga yang kurang dari 1 persen," kata dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Tentang Pemenuhan Kebutuhan Alpalhankam Kemhan dan TNI tahun 2020-2024, masih dalam pembahasan.

Ia juga menyebut, besaran utang yang akan diajukan negara untuk memenuhi kebutuhan alutsista, seharusnya menjadi rahasia negara.

"(Perpres) Memang saat ini masih dalam pembahasan. Semestinya besarnya jumlah pinjaman, merupakan rahasia negara toh? Karena menyangkut tentang posture pertahanan kita," kata dia.

Ia mengakui, untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan dan memodernisasi alutsista, diperlukan pembiayaan yang mahal.
Namun, kata dia, alutsista itu akan dapat dipakai untuk menjaga kedaulatan negara dan keselamatan bangsa dalam jangka waktu yang lama.

"Tapi bahwa diperlukan modernisasi Alutsista sih sebuah keniscayaan. Alutsista itu boleh tua tapi gak boleh usang. Old but not obsolete. Namun figur pertahanan juga mesti modern dan kuat. Eligible dan capability yang mumpuni," ucap dia.

Terpisah, Anggota Komisi I DPR RI, Syaifullah Tamliha, mengatakan bahwa langkah untuk memenuhi kebutuhan anggaran sebesar US$124, 9 miliar dari utang itu akan dilakukan secara bertahap.

Ia menyebut, pinjaman sebesar US$12 miliar sudah cair pada tahun ini dan akan bertambah sekitar US$21 miliar pada 2022 mendatang.

"US$125 miliar itu tidak sekaligus. Tahun ini sudah ada US$12 miliar [pada] 2021, kalau enggak salah, 2022 ada tambahan sekitar US$21 miliar," kata Tamliha kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (29/5).(yoa/bac) ***cnnIndonesia.com***